Perempuan yang pernah menjadi rasa kemudian entah

Perempuan dibalik senja Ketika saya ingat-ingat kembali kepada siapa pertama kali perempuan yang telah membuat saya jatuh hati— nyatanya tidak berhasil; sepertinya ingatan saya terlalu penuh atau memang ada ratusan nama perempuan didalam otak saya, atau meskipun tersimpan dengan modal wajah tetap saja nihil. Sama sekali tidak saya temukan. Berusaha keras dengan ingatan adalah hal yang paling sulit. Sia-sia. Pengecualian ada satu-dua nama dan wajah dari masa lalu. Dari nama sampai mimik muka saat terakhir kali senyum saya masih ingat. Kenapa memori pilih kasih sekali terhadap satu-dua perempuan itu saja. Konon , hati yang memberitahukan pada ingatan saya. Ya sudah kalo begitu. Karena dalam hidup ‘hati’ merupakan maha tahu untuk diri kita sendiri, bukankah begitu? Baiklah, karena merasa risih saya abaikan dan saya akan memulai dengan perempuan yang baru-baru ini saya jumpai saja. Jumpa dengan hati yang sedang berbahagia. Kepada perempuan yang pernah menjadi rasa kemudian...