fine! gue curhat.
Lo pernah ngrasain enggak melakukan kesalahan didepan bersama kekasih? oke deh, kali gue curhat. gue enggak bisa memeluknya lama-lama sendiri. jadi pernah tidak? gue pernah. rasanya gimana gitu, enggak enaklah. terutama buat cowok. apalagi kaya gue (kekasih gue lebih tau mungkin). bentar-bentar ini curhatanya jadi kaya anak sma lagi. haha... (garuk-garuk tengkuk).
Selama ini cowok selalu terlihat tangguh lalu tiba-tiba melakukan kesalahan saat bersama kekasihnya. nah loh... tentu perubahan hati jadi tak menentu. kalo gue sekolah psikologis, gue langsung menyebutkan langsung nama perasaan tersebut jika tau hati merasa seperti itu. browsing di google? duh males banget! pokoknya gitu yah. apalagi saat sedang pergi bersama, tugas seorang cowok disini membuat nyaman dan melindungi kekasihnya. namun, justru membahayakan dan terjadi diluar kendali. itu namanya kecelakaan.
anyway. ketika liburan tiba, kekasih gue mengajak liburan ke daerah pegunungan. sebuah tempat telah direncanakan oleh kekasih gue dan sahabat-sahabatnya. kita beramai-ramai. gue yang baru tiba siang tadi dari luar kota karna pekerjaan gue disana, langsung berangkat bersama kekasih ( biar ngetiknya enak; dibaca pacar) naik sepeda motor. sudah tau kan track jalan pegunungan kaya apa? sewaktu berangkat semua lancar. sesuai ketempat tujuan kita. disana kita berfoto-foto, berceria-ria, ber... mmemuji ciptaan sang tuhan. namun pas pulang. gue ngerasa... apa yang gue bilang diatas tadi. kebetulan semua berpencar. tinggalah gue dengan seorang perempuan yang sedang merintih kesakitan. terakhir sebelum kejadian dia menyebut nama gue dengan nada panik. lalu braak!.
orang-orang berkerumun dan membawa kita ke puskemas terdekat. saat selesai di obati kita istirahat sebentar dibangku ruang tunggu pasien.
maafkan gue, nana (samaran). kata gue bersalah sambil metitik kapas di lukanya.
engga apa-apa. ini salah gue, memaksakan lo buat ikutan, padahal lo kecapean.
bukan soal itu, gue disini gagal melindungi lo. harusnya ...
sssttt... ini kecelakaan, sayang... ini apa namanya kalo bukan melindungi, mengobati adalah bagian melindungi. nana memotongnya.
iya, makasih sayang. maaf yah.
iyyya... rintihanya berubah menjadi senyum.
belajar dari situ, gue sangat menghargai pengertian dari seorang perempuan. dan. apa ya? apa sih? gue berjanji pada diri gue menjadi lelaki yang nyaman dan melindungi perempuan. terutama kamu, iya kamu, kamu mas. holoh!
Selama ini cowok selalu terlihat tangguh lalu tiba-tiba melakukan kesalahan saat bersama kekasihnya. nah loh... tentu perubahan hati jadi tak menentu. kalo gue sekolah psikologis, gue langsung menyebutkan langsung nama perasaan tersebut jika tau hati merasa seperti itu. browsing di google? duh males banget! pokoknya gitu yah. apalagi saat sedang pergi bersama, tugas seorang cowok disini membuat nyaman dan melindungi kekasihnya. namun, justru membahayakan dan terjadi diluar kendali. itu namanya kecelakaan.
anyway. ketika liburan tiba, kekasih gue mengajak liburan ke daerah pegunungan. sebuah tempat telah direncanakan oleh kekasih gue dan sahabat-sahabatnya. kita beramai-ramai. gue yang baru tiba siang tadi dari luar kota karna pekerjaan gue disana, langsung berangkat bersama kekasih ( biar ngetiknya enak; dibaca pacar) naik sepeda motor. sudah tau kan track jalan pegunungan kaya apa? sewaktu berangkat semua lancar. sesuai ketempat tujuan kita. disana kita berfoto-foto, berceria-ria, ber... mmemuji ciptaan sang tuhan. namun pas pulang. gue ngerasa... apa yang gue bilang diatas tadi. kebetulan semua berpencar. tinggalah gue dengan seorang perempuan yang sedang merintih kesakitan. terakhir sebelum kejadian dia menyebut nama gue dengan nada panik. lalu braak!.
orang-orang berkerumun dan membawa kita ke puskemas terdekat. saat selesai di obati kita istirahat sebentar dibangku ruang tunggu pasien.
maafkan gue, nana (samaran). kata gue bersalah sambil metitik kapas di lukanya.
engga apa-apa. ini salah gue, memaksakan lo buat ikutan, padahal lo kecapean.
bukan soal itu, gue disini gagal melindungi lo. harusnya ...
sssttt... ini kecelakaan, sayang... ini apa namanya kalo bukan melindungi, mengobati adalah bagian melindungi. nana memotongnya.
iya, makasih sayang. maaf yah.
iyyya... rintihanya berubah menjadi senyum.
belajar dari situ, gue sangat menghargai pengertian dari seorang perempuan. dan. apa ya? apa sih? gue berjanji pada diri gue menjadi lelaki yang nyaman dan melindungi perempuan. terutama kamu, iya kamu, kamu mas. holoh!
Comments
Post a Comment