Saya Dengan Cerita DNA Squad
Maafkan saya yang baru ‘bercerita’ kesan-kesan setelah beberapa bulan projek-kita telah terlewatkan. Tapi berhubung saya sedang rindu dengan kalian, kangen kebersamaan dengan kalian, main bareng, latihan bareng, dan semua apapun itu, maka saya akan bercerita untuk kalian. Demi kalian. Khusus!
Kebetulan cocok sekali sewaktu saya sedang asik begini ada lagunya Vierra, judulnya, Seandainya. Coba deh kalo penasaran kalian bisa dengerin sambil inget kebersamaan kita-kita dulu. Ya, walaupun maksud tujuan lagu itu sebetulnya buat kekasihnya, tapi anggap saja kita ini bagian dari kekasih (baca;sahabat) kalian. Asik kok, tapi kalo enggak suka kalian bisa pilih lagu masing-masing yang menceritakan soal kebersamaan kita ini. Pokoknya perihal kita ini. Terserah.
Kalian tahu? Kalian adalah teman-temanku yang sedang saya ceritakan ini, beruntunglah kalian masuk dalam catatan tulisanku, Ahaha... dan kalo boleh, saya akan panggil kalian sebagai sahabat! Boleh? Tapi kalo keberatan mending enggak usah dilanjut ceritanya. Cukup sampai sini! Uh! Rak bolo!
Oh jadi mau lanjut bacanya? Baiklah itu artinya setuju dan bisa, ya? *Tos!
Kenapa saya bisa begitu, (menisbihkan kalian ini sahabat saya) karena, entah, jika bertemu dan berpapasan dengan kalian, kayak masih ada sisa-sisa rasa kebahagian itu. Pokoknya begitu; pernah bersama dalam satu waktu yang cukup untuk membuat cerita, perjuangan, kekompakan, dan saling mengerti juga memahami. Padahal bukanya waktu dalam perjanjian (dalam keadaan becanda) setelah projek selesai kita tidak saling mengenal? Atau rak bolo? Hem? Haha... nyatanya yang saya rasakan justru kalian seperti mengatakan Ayok latihan, terus abis itu nongkrong bareng, kangen nih kumpul bareng? Meski sebenarnya tidak mengatakan begitu, iya, itu hanya perumpamaan saja. Tapi saya bisa membaca senyum kalian, gaya bahasa ketika ada waktu sedetik untuk saling sapa (dan sedikit berbasa-basi), semua itu menjurus ke perumpamaan saya. Benar kan? Kalo tidak benar, ya, dibenerin saja! *ngambil tip-ek
Hai, boleh tahu namamu?
Sewaktu saya masuk sanggar dan bertemu dengan wajah-wajah yang saya tak kenali, itulah kalian. Saya sapa kalian. Masih dalam suasana kekikukan yang layaknya seorang anak sekolah dasar yang bertemu dengan teman barunya. Dengan jabatan tangan ringan saya mulai mencoba mengenali. Sepintas saya sudah mengantongi beberapa nama sewaktu saya berhasil masuk grup, tapi belum tahu mana-mana orangnya.
Bahkan dipertemuan kedua saya hanya mengenali nama dan wajahnya hanya Aisyah dan Yahya. Lalu disusul, Hafid. Kemudian Bebyong. Dan paling susah saya kenali dan suka keliru yaitu ketiga personil perempuan lainya, yaitu antara Eka, Fitri dan Faqoh. Ketiganya hampir-hampir mirip. Mereka sama-sama kurus dan memiliki wajah hampir sama. Saya coba nyari perbedaan dari ketiga perempuan itu. saya amat-amati. Dan saya mulai menemukan;Faqoh dengan wajah ketirusanya, Fitri dengan tahi lalatnya dan lebih kecil dibandingkan Eka dan Faqoh. Sedangkan Eka dengan cara jalanya yang berbeda dan khas. Lainya seperti Bebyong mudah dikenali, ciri khususnya dia memiliki poni dan memang agak seksi, ups!, sama seperti Aisyah juga, haha. Lalu dua cowo ganteng ini; Yahya sama Hafid, ya, mudah saja untuk dikenal. Biasa saja eggak terlalu sulit untuk mengenal dan tahu namanya. Tapi diantara yang lainya hanya Aisyahlah yang saya sudah kenal lebih dulu dan akrab dibandingkan lainya, sebab Aisyalah yang mengajak saya pada projek ini.
Kata catatan pribadi saya tentang kalian
Yahya: hmm... Yahya orangnya nyentrik, itu kesan pertama, waktu dateng pertama kali dia pake celana panjang batik. Saya masih ingat itu. Terus ganteng. Dan orangnya emang apa adanya. Nalurinya sepertinya dia orangnya asik. Satu lagi, dia pecinta kucing.
![]() | |
Berenang, yuk? |
Hafid: Karena dihari pertama latihan enggak bisa dateng, jadi, saya belum sempet menilai seperti apa kesanya. Tapi latihan berikutnya dan seterusnya Hafid ini orang lucu; setiap dia cerita selalu membawa kesan tersendiri kelucuanya. Bawaanya sehabis cerita pengen nampol. Kadang saat latihan, dia suka bersolawat sendiri dan suaranya itu adem... banget, cocok nih duet sama Fitri Sabyan, eh, Nissa Sabyan!
![]() |
Kasihanihlah... |
Eka: cewe satu ini suka dikit-dikit ketawa kalo habis cerita. Kalo ketawa udah paling lebar. Juga, saya heran sendiri kalo bicara suka terakulturasi dengan bahasa indonesia dengan comal, jadi geli sendiri dengernya. Saya paling suka kalo dia posting makanan pasti saya minta pesenin. Padahal itu makanan tidak dijual, wkwk. Kalimat khasnya adalah “Ah ya, tolong ah!”
![]() |
Ini senyumku, mana senyum mu? |
Faqoh: saya suka banget sama tipe wajahnya Faqoh; Tirus. Saya juga suka ngeledek kalo ketemu “Kalo makan yang banyak, Qoh” karena emang dia kurus. Kalo diperhatiin faqoh ini juga orangnya enggak pede-an, kelihatan sewaktu diwawancarai di akhir projek.
![]() |
Eeh Terbang! |
Fitri: Eka udah, Faqoh udah, berarti tinggal Fitri. Hm.. apa ya? Dia lebih banyak mendengarkan kita-kita ini bercerita alias sedikit pendiem. Keknya juga orangnya lemah-lembut, bisa dilihat gestur tubuhnya dan nada bicaranya. Agaknya cewek satu ini paling religius diantara lainya.
![]() |
Selfie dulu ah. |
Aisyah: Menurutku dari personil lainya dia yang paling cantik. Dia suka dandan soalnya kalo latihan. Bibirnya merona sekali. Rambutnya bagus saat di kepang. Oh ya orangnya centil. Sering banget kalo depan kamera video, uh, bukan main centilnya. Sama seperti Eka “Ah ya, Tolong ah!”
![]() |
Adek lelah, Bang. |
Bebyong: Sebelum benar-benar bertemu dengan bebyong, saya udah mewanti-wanti dalam diri jangan deket-deket cewe satu. Karena saya sudah berkesan dalam chatting bahwa dia galak. Dan dilatihan pertama, dia paling serius diantara yang lainya. Oh maksudnya paling totalitas. Dia pake sepatu, udah kayak dancing profesional. Jam terbangnya udah tinggi nih anak, pikirku. Dan paling lucu, kenapa ini anak kalo ada lagunya korea, bawaanya gerak-gerak sendiri. Paling aktif cerita soal k-pop dan anehnya saya gagal paham kalo cerita soal ini. Dan nama yang sering Mahdi sama Taehyung sambil menjeb-menjeb haha.
![]() |
Abang, Eneng pengen dipeluk... |
Comments
Post a Comment