Salah Panggil: Gerobak Pedagang Jungkir Balik

Terkhusus buat para pedagang, Mang Cilok, pernah engga sih salah panggil kepada pembeli? Mang Batagor juga harus tahu ini penting karena demi kemaslahatan bersama antar pedagang biar engga salah manggilnya. Kalo sudah tidak salah, berarti sudah bener. Iya kan?
Foto hanya pemait

Jangan sampai salah manggil kepada pembeli bisa kena semprot, apalagi sampe gerobak dijungkir balik gegara manggil ‘Bang’ sama Cewek jadi-jadian. Kan engga lucu.


Atau kejadian saat ibu-ibu menolak dipanggil ibu ‘Enak aja ibu, mbak, tahu! Masih muda, baru punya anak 2!’ Oh, baru tahu, ya, Ibu dua anak masih dipanggil Mbak. Positif aja mungkin Ibu tadi, eh, Mbak tadi nikah muda; umurnya baru dua puluh tahun. Kulitnya masih kenceng.

Ada beberapa cara untuk memanggil para pembeli supaya tepat dan benar, tolong Mang Es Doger agar diperhatikan betul ini, berikut;

1. Aku sebagai pedagang

Mang cilor harus kenali diri sendiri terlebih dahulu. Memang untuk menjadi pedagang tidak harus memiliki krieria khusus, siapa saja bisa menjadi pedagang. Dari anak muda sampai ada yang sudah tua. Karena dengan mengetahui diri sendiri, misal, soal usia Mang Tahu Bulat saat berdagang masih muda bisa memanggil pembeli yang sebaya, lebih tua, lebih muda lebih muda dengan benar. Jadi Mang Gorengan sudah paham, ya?

2. Bedanya pembeli dengan panggilan ‘Bang’,  ‘Aa’dan ‘Mas’
 
Sebetulnya tempat dimana penjual menjajakan jualanya juga berpengaruh dalam pemanggilan pembeli. Penjual dijakarta misalnya, untuk pembeli laki laki dengan usia lebih tua dari kita berusia kisaran dua puluh keatas, panggilan ‘Bang’ lebih tepat. Kalo jualanya didaerah kisaran Jawa Barat, panggilan ‘Aa’ lebih cocok. Panggilan ‘Mas’ ini untuk berjualan daerah Jawa. Kadang-kadang juga panggilan tsb untuk umum keseharian yang dipake dengan tujuan kesopanan.

3. Pembeli perempuan

Panggilan yang harus diperhatikan juga ditunjukan pada pembeli perempuan.  Selain tempat dimana penjual berjualan, untuk satu ini harus jeli karena perempuan hakekatnya ingin dimengerti; termasuk panggilan yang pas, agar tidak menyinggung hatinya yang terlanjur diciptakan dengan kelembutan. Halah!

Untuk bagian ini cukup kasih tips saja bagaimana panggilan pembeli yang tepat. Jika ada pembeli membawa keluarga (Anak dan Suami) pake motor dan yang turun perempuan, oh, ya, satu lagi, perhatikan kulit permukaan wajahnya; sudah banyak keriput, maka dipastikan dipanggil saja ‘Bu’. Sudah pasti itu! Entah itu Mang Tekwanya masih muda atau sudah bapak bapak.

Balik lagi jika posisinya masih muda meski bawa keluarga (Anak dan Suami) bisa dipanggil Mbak atau Teteh. Mohon insting parameternya digunakan dengan baik.

Jika perempuan masih kecil/Bocil  (usia sekolah) sudah tahu ya engga usah dikasih tahu. Manja!

4. Bagaimana dengan pembeli laki-laki yang sudah tua?

‘’Pak’’, masa gitu aja engga tahu?

Comments

Popular posts from this blog

Tresno Joyo

Ringkas Saja Ngomongin Proses Pembuatan Film

Cerita Kalabahu 41: Lantangkan Suara